Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuhan itu baik

Kemarin pagi saya menerima sms dari papa saya, yang mengabarkan, "tolong doakan adik kamu yang sedang sakit" . sms itu sangat mengangetkan saya, karena saya tinggal jauh di perantauan saya tidak dapat datang melihat adik saya, saya coba menghubungi orangtua saya liwat telfoon, saya telfoon ke rumah orangtua saya , yang mengangkat telfoon tante saya, dia bilang orangtua saya pergi ke rumah adik di cibubur, karena mereka menerima telfoon yang mana adik sakit. lalu saya coba telfoon hp adik saya, tapi tidak ada yang angkat, lalu saya telfoon hp mama saya. saya tidak kepikiran telfoon ke hp papa saya karena tante saya bilang hp papa tertinggal di rumah karena mereka terburu-buru pergi.

Tetapi Tuhan sayang, saya toch mencoba nomor hp papa saya, akhirnya saya dapat bicara dengan mama saya, beliau menceritakan yang mana mungkin adik saya kena stroke, karena bibirnya sudah miring dan tangan kiri tidak dapat diangkat lagi. Ya Tuhan, saya kaget dengarnya, airmata saya keluar tanpa bisa saya tahan, kenapa bisa terjadi pada adik saya satu-satunya, dia baru umur 33 tahun. hati saya sakit, sedih, semua menjadi satu. saya minta bicara dengan adik saya, Oh Tuhan dia tidak dapat lagi menjawab pertanyaan saya. (dia tidak dapat bicara) airmata saya semakin deras, dalam hati Tuhan apa rencana Mu. saya akhirnya bicara dengan istri adik saya, dia ceritakan semua nya. Lalu saya minta agar saya dapat bicara dengan papa saya.Saya bilang 'pa kenapa tidak di bawa saja ke Rumah sakit?' papa saya menjawab, ya kami akan pergi sekarang juga. Akhirnya Telfoon terputus karena mereka akan membawa adik saya ke rumah sakit.

Selama saya menunggu kabar selanjutnya, saya hanya bisa menangis dan berdoa, agar Tuhan menguatkan Iman Kami. Khususnya adik saya.

Saya yakin dan percaya, Tuhan tidak akan membiarkan anak-anakNya.

1 jam kemudian saya terima sms yang mana mereka sudah sampai di rumah sakit, dan adik saya sedang di st scan. karena dokter mengira ada pemecahan pembuluh darah di otak.

Kabar berikut datang dari oom saya yang mengadakan bahwa adik saya harus segera di operasi. Tuhan diri saya semakin panik, saya berdoa dan menangis, kenapa harus terjadi pada adik saya. saya terus berdoa, meminta ampun dan kekuatan dari Tuhan.

Saya telfoon kembali ke papa saya, saya minta agar papa saya memberikan hpnya ke telinga adik saya, saya kasih dengar lagu El Shadai, setelah lagu itu selesai saya berdoa bersama adik saya melalui hp.

Lalu saya tutup lagi telfoon setelah kami sama-sama berdoa. cuma doa yang menguatkan kami.

Kegelisahan saya menunggu , saya telfoon lagi, saya bicara dengan mama saya, beliau mengatakan tenang mama sudah berdoa dan telah memberi adik saya minyak urapan (mama selalu ada minyak urapan di tas beliau).

saya tutup telfoon. kira-kira 2 jam kemudian saya telfoon, mama cerita, yang mana adik tidak perlu di operasi, dokter bedah datang yang mana adik saya tidak perlu di operasi hanya perlu perawatan dan obat. Puji Tuhan doa kami didengar. rupanya stroke yang dialami adik saya tidak terlalu parah.

kami semua tenang, rencana manusia bukan berarti rencana Tuhan. Tuhan tahu keadaan kami bila adik saya dioperasi.

Tuhan itu baik setelah dokter bedah pergi, mulut adik saya kembali normal, tadi pagi saya telfoon ke Rumah sakit, mereka bilang adik saya dapat mengangkat tangan kirinya dan berdoa.

Tuhan punya rencana kepada adik saya, adik saya tidak pernah mau masuk gereja. dia selalu bilang, Tuhan tidak pernah mendengar doanya.

Tapi sekarang adik saya mengalami sendiri, Tuhan dengar doanya, Tuhan dengar doa-doa kami.

Terima kasih ya Tuhan Roh Mu bekerja kepada kami. Semoga dengan kejadian ini adik saya kembali dan yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah tinggalkan anak-anak Nya.

Jangan lupa saudara
Yesus Hanya Sejauh Doa

Sumber : Renungan Katolik Hari ini